Jumat, 26 Desember 2008

Tradisi Orang Jepang Merayakan Tahun Baru


Sungguh beruntung aku dapat merasakan momen pergantian tahun di Tokyo. Ada beberapa kebiasaan menarik yang dilakukan oleh orang jepang menjelang perayaan pergantian tahun. Bagi masyarakat jepang perayaan tahun baru merupakan suatu kegiatan penting dalam adat budaya masyarakatnya. Mungkin kalau di Indonesia hampir bisa disamakan dengan suasana menjelang hari raya idul fitri. Pemerintah Jepang menetapkan hari libur selama satu minggu terhitung sebelum dan sesudah tahun baru. Ternyata kebiasaan mudik ke kampung halaman terjadi juga di sini, orang-orang yang merantau di tokyo memanfaatkan hari libur ini untuk mudik ke kampung halamannya masing-masing. Biasanya tiket shinkansen terjual habis, begitu juga jadwal penerbangan menjadi sangat padat. Ada juga beberapa kegiatan unik yang dilakukan oleh masyarakat Jepang menjelang tahun baru ini :
Kegiatan Bersih-Bersih
Menjelang akhir Desember masyarakat Jepang biasanya melakukan kegiatan bersih-bersih (saya ngak tahu istilah jepangnya apa?). Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di rumah saja tapi di kantor-kantor, sekolah termasuk di kampus-kampus. Aku juga sempat berpartispasi mengikuti kegiatan ini, di Titech kegiatan bersih-bersih dilaksanakan pada hari Rabu 24 Desember 2008, semua dosen, karyawan dan mahasiswa terjun sama-sama untuk membersihkan lingkungan di sekitar kampus, begitu juga kita lakukan bersih-bersih lab yang kita tempati. Kata orang Jepang kegiatan bersih-bersih ini memiliki makna sama dengan membuang jauh-jauh kotoran atau hal-hal yang tidak baik selama satu tahun, lalu dengan hati dan perasaan yang bersih bersama-sama menyambut datangnya tahun baru. Setelah kegiatan bersih-bersih selesai, ibu-ibu rumah tangga di Jepang biasanya langsung disibukkan dengan persiapan membeli bahan-bahan makanan spesial tahun baru seperti masakan "Osechi" dan "Ozouni".
Festival Omisoka
Merupakan suatu festival yang dilaksanakan pada malam tahun baru, dikenal dengan nama "Toshikoshi-Soba" yaitu berupa kegiatan makan soba hangat bersama. Kebiasaan ini merupakan budaya turun temurun sejak zaman Edo. Bentuk soba yang kecil dan panjang menyimpan harapan dan doa agar mereka senantiasa berada dalam lindungan kesehatan dan dapat tetap diberikan umur panjang.
Otoshidama(uang angpao)
Pada tanggal 1 januari (pas tahun barunya) biasanya orang-orang dewasa memberikan angpao sebagai uag jajan tambahan kepada anak-anak. Uang tahun baru (otoshidama) biasanya dimasukkan dalam lembar amplop kecil yang bernama "pochi bukuro" yang banyak dijual di toko. Desain amplop buat uang angpao ini unik-unik dan sangat menarik.
Hatsumoude
Pada malam tahun baru kuil-kuil di Jepang hampir dapat dipastikan dipenuhi oleh pengunjung yang ingin berdoa demi keselamatan dan kesehatan selama satu tahun berikutnya. Selain itu orang Jepang mempunyai kepercayaan terhadap benda-benda berkekuatan ghaib yang dikenal dengan Omamori dan Omikuji. Omamori biasanya digantungkan di leher guna memberikan keberuntungan bagi si pemakai.

4 komentar:

  1. kumaha kang gaffar, damang? lagi dimana yeuh. kemarin saya chating an sama tohir komandan menwa teman kita yg dari tegal tea. dia titip salam buat antum. thanks dah kunjung ke blog saya. ke...ke...ke, ari cerita di atas teh kang gaffar lagi di jepang atau kumaha?, bilih dijepang salam ka geisha anu geulis2 tea, he3x.
    salam buat linda & juniornya. thanks

    BalasHapus
  2. iya neh dari sejak oktober gw magang riset di jepun. salam oge ka bang thohir...

    BalasHapus
  3. Ass Wr Wb

    kumaha damang pa afay ? asa lawas tilawas ieu teh.
    nembe teh buka nu kupat94 aya link ka pa afay teras we di pilari, ari pek teh leres pa afay. sukses selalu weh, salam ka ibu nda .hatur nuhun

    wassalam

    alex chandra 95

    BalasHapus
  4. hatur nuhun kang alex parantos mampir yeuh...kumaha ? dimana ayeuna?

    BalasHapus